Tujuan
Beternak Kelinci
Dalam memelihara ternak kelinci, harus ada
tujuan dari produk utama yang diinginkan, hal ini untuk menunjang keberhasilan
dalam usaha ternak kelinci, karena dengan adanya tujuan pemeliharaan maka akan memudahkan
dalam penentuan pakan, manajemen kandang, reproduksi, dan pemasaran. Ada
beberapa jenis kelinci yang diternakan khusus sebagai penghasil DAGING (
Carolina, Simonoire, Giant Chinchila), KULIT BULU (Rex, Satin), KULIT BULU dan
DAGING (New Zealand White, Flemish Giant, Californian, English Spot), WOL
(Angora), FANCY (Lop Dwarf, Dutch,Netherland Dwarf).
Penghasil Daging
Penyediaan daging untuk memenuhi standar kecukupan- pangan berarti harus
meningkatkan produksi ternak.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tampaknya kurang
optimistik bila hanya dipenuhi oleh ternak sapi, kerbau, domba, kambing, babi
dan unggas saja, karena ternak ruminansia lambat tingkat reproduksinya,
sedangkan unggas dan babi meskipun rempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi
dan tingkat pertumbuhan yang cepat, masih membutuhkan pakan _yang mahal
harganya dan berkompetesi dengan kebutuhan manusia. Untuk dapat memenuhi
penyediaan daging dan penganeka ragaman komoditas hasil ternak, maka perlu
dicari jenis ternak yang mempunyai potensi biologis tinggi dan ekonomis sebagai
ternak penghasil daging, salah satunva ternak kelinci.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap penghasil daging yaitu bangsa, bobot
lahir, bobot sapih, umur potong dan kualitas serta kuantitas pakan yang
diberikan. Pemberian pakan pada kelinci tipe pedaging harus diberikan secara ad
libitum (tak terbatas) dengan kualitas pakan yang diberikan mengandung protein
tinggi (16 %) dan Energi Metabolis (2500 Kkal), dengan umur potong 2 bulan
dengan berat badan mencapai 2 kg, Untuk produk daging yang dihasilkan ada 2
istilah yang digunakan pada kelinci, yaitu Fryer dan Roaster. Bila daging yang
dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umur 8 – 10 bulan dengan berat
badan 2 kg, maka daging yang dihasilkan disebut Fryer, sedangkan bila daging
yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umurr lebih dari 10 bulam
disebut Roaster.
Di Amerika dan Eropa , kelinci
dipotong secara komersial , dipotong pada umur 8 – 10 minggu, sangat disukai konsumen
(90 – 95 % )menyatakan suka, pada umur potong tersebut dicapai berat karkas 50
– 54 %, dan edible meat 70 – 80 % dari berat karkas. Selanjutnya untuk roaster,
berat badan lebih dari 2 kg, persentase karkas 55 – 65 %, dengan edibel meat
87- 90 persen dari karkas. Dalam pemeliharaan ternak kelinci untuk penghasil
daging, sisten kandang yang digunakan sebaiknya sistem postal, dan dalam
pemeliharaan berkelompok dengan umur yang sama. Dalam manajemen reproduksinya,
harus dipikirkan penyediaan induk dan pejantannya, karena dalam perdagangan
kita harus berorientasi permintaan pasar yang selalu tersedia sehingga kita
harus dapat memanage perkawinan dan kelahiran, dalam hal ini diperlukan induk
dari keturunan yang besar, bobot lahir yang tinggi, bobot sapih yang tinggi,
mothering ability yang baik, umur sapih yang cepat.
Penghasil Kulit
Dalam beberapa hal kulit kelinci mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada
daging yang dihasilkan, hal ini disebabkan dari hasil kulit akan selalu
memberikan pendapatan yang bermanfaat bagi peternak untuk menggantikan biaya
produksinya. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap produksi kulit adalah
bangsa, umur potong, jenis kelamin, iklim dan kesehartan ternak. Tata laksana
pemeliharaan untuk kelinci penghasil kulit, sebaiknya dipelihara kelinci rex,
dan satin, karena kelinci ini mempunyai beberapa keistimewaan diantaranya bulu
panjangnya seragam, banyak variasi warna. Di Balitnak Ciawi Bogor litter size
kelinci Rex rata-rata 7 ekor, sapih 5 ekor, interval kelahiran 40,1 ekor berat
potong 6 bulan 2,6 – 3,0 kg dengan berat karkas 50 %, luas kulit 1,1 – 1,8
feet2, Sedangkan pada pemeliharaan di daerah pegunungan Pandasari dengan
ketinggian 1350 dpl Brebes menghasilkan litter size 6 – 7 ekor, dan sapih 4,2
ekor, kualitas bulu meningkat pada lingkungan yang bersuhu dan kelembaban
rendah.
Pada pemeliharaan kelinci penghasil bulu sebaiknya dipelihara pada kandang
individu dengan sistem baterry, dan dipotong pada umur 5 bulan untuk
mendapatkan kulit yang lebar dan tebal, hasil penelitian Yurmiati (1991) bahwa
kelinci yang dipotong umur 5 bulan menghasilkan kualitas yang baik, tidak
rontok, tidak menggumpal dan pakan yang diberikan harus dibatasi (restricted
feeding) dan secara mikroskopis ternyata bulu berada pada stadium pertumbuhan
fase tellogen. Jenis kelamin yang dipelihara tergantung pada tujuan penggunaan
kulit yang dihasilkan, bila ditujukan untuk pembuatan sepatu dapat digunakan
kulit yang berasal dari kelinci jantan, sedangkan untuk garment, syal , mainan
dibutuhkan kulit kelinci betina. Produksi kulit mentah dari kelinci adalah 8 –
10 % dari berat badan. Kualitas Pakan yang diberikan harus mengandung protein
yang tinggi (16 -18 %, dengan energi metabolis 2500 Kkal. Ransum yang diberikan
sebaiknya komplit pellet, air minum dan pengawasan penyakit, karena sebagai
penghasil kulit bulu harus sehat dan tidak cacat, karena kualitas kulit mentah
akan mempengaruhi kualitas fur yang dihasilkan.
Penghasil Wol
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi wol adalah bangsa,
pakan, musim. Penghasil wol teristimewa adalah Kelinci ANGORA, mempunyai
panjang bulu 15 – 20 cm, dapat dicukur sebanyak 4 kali per tahun, dan setelah
dicukur, bulu wol akan tumbuh kembali sepanjang 7,5 – 10 cm, dan produksi wol
yang dihasilkan 400 gram per tahun, harga per kg 20 – 50 US dollar. Bila
dibandingkan dengan produksi wol domba, maka ternak kelinci 3 kali lipat dari
produksi wol domba, Menurut Schlolaut (1981) bahwa kelinci Angora dengan berat
badan 4 kg, dapat menghasilkan 800 gram wol per t ahun atau 225 gram wol per kg
berat badan, sedangkan pada domba produksinya 65 gram wol per kg berat badan.
Setelah 1- 2 minggu setelah dicukur,
kelinci harus diberikan pakan yang tinggi akan protein dan energy, kandungan
protein pakan untuk kelinci penghasil wol 17 % dengan digestible energi 2750
Kkal/kg,dan dibutuhkan pula pemberian asam amino yang mengandung sulfur sebesar
0,8 % dan methionine 0,2 %, serat kasar 16 % dan lemak 2-3 %. Sistem
perkandangan yang digunakan untuk penghasil wol adalah syntem baterry dengan
pemeliharaan secara individual. Konsusi ransum 200 – 220 gram. Produser
penghasil wol kelinci adalah China, Argentina Perancis.
Fancy / Kesenangan
Berbicara masalah fancy, yang perlu diperhatikan adalah melakukan berbagai
perkawinan baik itu murni maupun antar bangsa, sehingga menghasilkan keturunan
yang mempunyai sifat yang baik, warna yang beragam, sehingga dapat menarik
minat konsumen, Dalam perdagangan untuk fancy sangat bervariasi dalam harga
karena sangat tergantung kepada konsumen dan kelangkaan dari jeninya, dalam
pemeliharaan relatif sama, dan dapat dipelihara dalam kandang batery secara
individu atau dalam sistem ranch, yaitu sekelompok keluarga. Kebutuhan pakan
relatif sama.